Di Indonesia, Grup Sekar terkenal dengan produk makanannya. Merek “Finna” adalah nama yang terkenal dan dihormati karena kualitas Kerupuk Udangnya, yang secara lokal dikenal sebagai “Krupuk”.

Selain Kerupuk Udang, “Finna” juga dikenal dengan Makanan Ringan dan Bumbu Pertaniannya, seperti Kacang Mete dan Saus. Karena kualitasnya yang luar biasa, Kerupuk Udang “Finna” dikenal sebagai hadiah kenegaraan yang dipersembahkan oleh Pemerintah Indonesia kepada pejabat luar negeri saat berkunjung ke Indonesia.

Karena kebutuhan untuk keluarganya, Pak Susilo mulai membeli ikan untuk mencari nafkah untuk memberi makan orang tua dan saudara-saudaranya. Secara bertahap, Bapak Susilo memperbanyak pembelian bahan baku dari nelayan seperti udang dan hasil laut lainnya. Dari semangat kepeloporannya, ia mengembangkan manufaktur Kerupuk Udang tingkat lanjut yang mulai mendapatkan komoditas pertanian dari petani dan memperdagangkan hasilnya dengan menciptakan produk yang bernilai tambah.

Sejak awal yang sangat sederhana yang diciptakan oleh kebutuhan yang sangat mendasar, Bapak Susilo telah meningkatkan mata pencaharian ratusan ribu nelayan dan petani. Bapak Susilo dengan mudah mengakui bahwa pada saat ayahnya mengalami stroke, dia tidak tahu bahwa dia akan terus memberikan kontribusi yang luar biasa bagi negara dan bangsanya.

Bapak Susilo sangat menekankan pentingnya mempraktikkan tanggung jawab sosial perusahaan. Prinsip pendorong di balik kesuksesan Sekar adalah keyakinan teguh Harry bahwa bisnis harus menyediakan hubungan yang saling menguntungkan sebagai solusi yang saling menguntungkan bagi semua orang yang terlibat. Keberhasilan Grup Sekar juga harus tercermin dalam kesuksesan pemasok, subkontraktor, rekanan, dan mitranya. Pasti ada manfaatnya untuk semua. Sekar tidak hanya memberikan kesempatan kerja bagi sekitar 20.000 karyawan, tetapi juga telah membuat peningkatan mata pencaharian yang signifikan bagi sekitar 400.000 orang.

Kontribusi besar Grup Sekar bagi perekonomian Indonesia dan kedudukan dunianya dalam produksi pangan serta ekspor. Perusahaan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan taraf hidup para pemangku kepentingan melalui jaringan koperasi yang telah membantu ratusan ribu warga Indonesia meningkatkan taraf hidup mereka. Keinginan untuk meningkatkan kehidupan orang lain berasal dari akar miskin Pendiri Harry Susilo sendiri.

Berbagi kekayaan dan kesuksesan telah membantu Grup Sekar tumbuh dengan mantap dari kekuatan ke kekuatan. Saat ini, Sekar memiliki sekitar 20.000 karyawan melalui kombinasi koperasi, lapangan kerja langsung, dan program sosial. Di lokasi terpencil di mana perusahaan beroperasi, lokasi tersebut sebelumnya tidak memiliki akses Listrik atau Air Bersih. Namun, dengan investasi Grup ke lokasi-lokasi ini, telah terjadi peningkatan investasi oleh bisnis lain dan pemerintah yang menyediakan kebutuhan dasar ini, seperti di Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Pendiri Mr Harry Susilo menekankan bahwa “Kita Harus Peduli dengan kebutuhan Penduduk Setempat. Kita perlu yakin tentang apa yang bisa kita lakukan untuk mereka. Jika suatu usaha hanya mementingkan keuntungan dan tidak meningkatkan penghidupan masyarakat lokalnya, maka usaha ini tidak akan dapat memenangkan hati masyarakat dan tidak akan mendapat dukungan penuh ”. Bapak Susilo sangat yakin bahwa “Komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial adalah salah satu faktor utama yang menentukan kelangsungan dan relevansinya dalam jangka panjang”.

Sebagai pengakuan atas kontribusi Grup Sekar yang luar biasa terhadap ekonomi lokal dan dalam mempromosikan Indonesia secara global melalui ekspor makanan berkualitas tinggi, Pemerintah Daerah Sidoarjo di Jawa Timur, Indonesia, kota asal Grup Sekar telah memutuskan pada tahun 2014 untuk menugaskan pembangunan sebuah peringatan besar monumen di pusat kota. Monumen yang dikenal sebagai Jayandaru ini merupakan bukti dampak perusahaan Bapak Harry Susilo terhadap perekonomian lokal dan dalam membuat Kerupuk Udang dari industri rumahan skala kecil menjadi produk makanan yang dikenal secara global.